Angelina Jolie ala Indonesia
Blogger Indonesia 2 - Bukan sulap bukan sihir. Ini dia Angelina Jolie versi Indonesia. Dia yang perkasa sebagai Tomb Raider. Dia yang tricky dalam Original Sin. Pernah terbayang Angelina Jolie bangun kesiangan? Tanpa senjata, hanya diliput selimut saja. Kali ini berbentuk karikatur. Murni sebuah imajinasi iseng., buah dari listrik padam. Tujuannya, biar nggak bosen. Masak ngomong teknis melulu, kali ini soal angelina jolie, plus asiknya berimajinasi dalam tulisan....
Imaginasi sering liar dan tak tak punya bentuk. Dua kali saya membuat karikatur tentang Angelina Jolie. Satunya berwarna, dan yang ini hitam putih. Yang berwarna malah lebih mirip mbak ² sebelah rumah, sedangkan Angelina Jolie versi grayscale ini, lumayan mirip. Nggak tau mirip siapa. Teman saya bilang mirip Vanessa Bella. Tidak juga sih. Mungkin karena dibikin saat listrik padam. Disitulah sesuatu yang "liar" suka merajalela. Ya beginilah jadinya...
Wah, Kalau yang ini sih mirip Titik Puspa...
Enggak ah, mirip Rano Karno. Coba dikasih tai lalat di sebelah kiri.
Hehe. Emang ada hubungannya antara listrik mati dengan Rano Karno...
Ya jelas Nggak ada. Kalau dikaitkan dengan blogger, ya pasti ada. Soal produktifitas. Blogger yang earningnya berdigit-digit belum ada yang minat beli gardu listrik. Yang ada ya soal mobil, rumah, dan aneka benda yang masih butuh listrik.
Bener juga. Soal blogger, gimana kelanjutan yang kemarin...
Soal Mbak Linda yang jago nulis itu?
Iya. Saya dengar nulis di kompasiana itu nggak dibayar ya...
Bener. Disana banyak sekali opini yang ditulis panjang banget. Meskipun tidak dibayar, trafik tulisan yang masuk cukup tinggi. Pernah sekali saya nulis cuma 500 karakter, besoknya langsung disurati oleh administrator kompasiana. Dikasih tau, tulisan saya dihapus karena kurang panjang. Sedangkan Mbak Linda ini kalau nulis panjang banget. Tentang kompasiana, Mbak Linda nulis begini...
"Kompasiana bagi saya adalah hiburan. nulis tidak membayar tidak dibayar. Sebelumnya saya nggak pe de banget. Karena dulu suka ada kritikan tajam. Tulisan saya dianggap buruk sekali dan hanya jago kejar sumber berita..."
Perasaan tulisannya oke, penilaian orang beda-beda...
Kalau ngritik tanpa alasan memang menyakitkan, tapi itu penyulut perkembangan.
Kalau lama di Tempo berarti kenal sama Goenawan M, cs...
Kebetulan Mbak Linda cerita sedikit soal itu,...
"TEMPO bagi saya adalah masa lalu, meski saya masih menghormati Goenawan M cs. Saya masih bergaul dgn mereka secara baik. Waktu di Gatra, saya juga punya kesan tersendiri, orangnya baik2. Saya nggak mau punya musuh, ke sana baik ke sini harusnya sama. Tapi ya namanya hidup, adakalanya bentrok terjadi juga..."
Realistis banget ya,...
Namanya 23 tahun menjadi wartawan, ya pasti realistis dan banyak asam garamnya. Entah prosentasenya banyak yang mana. Yang pasti, Mbak Linda ini sudah menulis puisi yang nantinya akan dimuat di sebuah buku untuk mengenang almarhum Ibu Ainun Habibie. Puisi ini telah dimuat di Kompasiana 23 Mei 2010, begini puisinya...
Imaginasi sering liar dan tak tak punya bentuk. Dua kali saya membuat karikatur tentang Angelina Jolie. Satunya berwarna, dan yang ini hitam putih. Yang berwarna malah lebih mirip mbak ² sebelah rumah, sedangkan Angelina Jolie versi grayscale ini, lumayan mirip. Nggak tau mirip siapa. Teman saya bilang mirip Vanessa Bella. Tidak juga sih. Mungkin karena dibikin saat listrik padam. Disitulah sesuatu yang "liar" suka merajalela. Ya beginilah jadinya...
Wah, Kalau yang ini sih mirip Titik Puspa...
Enggak ah, mirip Rano Karno. Coba dikasih tai lalat di sebelah kiri.
Hehe. Emang ada hubungannya antara listrik mati dengan Rano Karno...
Ya jelas Nggak ada. Kalau dikaitkan dengan blogger, ya pasti ada. Soal produktifitas. Blogger yang earningnya berdigit-digit belum ada yang minat beli gardu listrik. Yang ada ya soal mobil, rumah, dan aneka benda yang masih butuh listrik.
Bener juga. Soal blogger, gimana kelanjutan yang kemarin...
Soal Mbak Linda yang jago nulis itu?
Iya. Saya dengar nulis di kompasiana itu nggak dibayar ya...
Bener. Disana banyak sekali opini yang ditulis panjang banget. Meskipun tidak dibayar, trafik tulisan yang masuk cukup tinggi. Pernah sekali saya nulis cuma 500 karakter, besoknya langsung disurati oleh administrator kompasiana. Dikasih tau, tulisan saya dihapus karena kurang panjang. Sedangkan Mbak Linda ini kalau nulis panjang banget. Tentang kompasiana, Mbak Linda nulis begini...
"Kompasiana bagi saya adalah hiburan. nulis tidak membayar tidak dibayar. Sebelumnya saya nggak pe de banget. Karena dulu suka ada kritikan tajam. Tulisan saya dianggap buruk sekali dan hanya jago kejar sumber berita..."
Perasaan tulisannya oke, penilaian orang beda-beda...
Kalau ngritik tanpa alasan memang menyakitkan, tapi itu penyulut perkembangan.
Kalau lama di Tempo berarti kenal sama Goenawan M, cs...
Kebetulan Mbak Linda cerita sedikit soal itu,...
"TEMPO bagi saya adalah masa lalu, meski saya masih menghormati Goenawan M cs. Saya masih bergaul dgn mereka secara baik. Waktu di Gatra, saya juga punya kesan tersendiri, orangnya baik2. Saya nggak mau punya musuh, ke sana baik ke sini harusnya sama. Tapi ya namanya hidup, adakalanya bentrok terjadi juga..."
Realistis banget ya,...
Namanya 23 tahun menjadi wartawan, ya pasti realistis dan banyak asam garamnya. Entah prosentasenya banyak yang mana. Yang pasti, Mbak Linda ini sudah menulis puisi yang nantinya akan dimuat di sebuah buku untuk mengenang almarhum Ibu Ainun Habibie. Puisi ini telah dimuat di Kompasiana 23 Mei 2010, begini puisinya...
Namamu Ainun
memang indah matamu..
selalu saja berbinar-binar
manakala kau menatap suamimu
dengan sinar gelora penuh cinta
Namamu Ainun
memang tulus penglihatanmu
atas segala hal yang ada di sekelilingmu
ketajaman melihat dengan bola mata yang cantik
dan melihat dengan hati yang juga cantik
Namamu Ainun….
yang mengorbankan karir doktermu
demi engkau menginginkan kedua putramu
menjadi doktor-doktor yang handal dan perkasa
betapa ikhlas kau meninggalkan masa depan cemerlang itu..
karena rangkulan ibu kepada anak kau anggap jauh lebih bermakna
itu yang selalu kau katakan kepadaku…
selalu saja kau anggap karir suami jauh lebih penting..
masa depan anak demikian pula…
Namamu Ainun..
penuh kesabaran menghadapi dunia yang semrawut ini..
tatkala hujatan batu menggelinding di atas kepala
menimpa suami terkasihmu dan keluarga besarmu…
matamu tetap lembut cantik menatap dunia
dipenuhi ayat-ayat suci menggema
karena kau tak pernah lepas dari kedua hal sakral itu..
bersujud senantiasa, dan membuka lembar demi lembar kitab sucimu…
kadang hanya setengah berbisik..
kau mengaji di sudut rumah dengan begitu khusyuk…
karena kau tahu persis segalanya menjadi sumringah bila dilawan dengan doa
serta tawakal yang penuh tersebar di hati…
Namamu Ainun
yang memiliki mata indah kadang redup sejenak dan terpana
menyikapi apa kata orang tentang keluargamu
semua kau balas dengan senyum cantikmu..
karena hatimu yang juga cantik
selalu berupaya meraba segala hal dari sisi yang indah-indah saja….
Namamu Ainun..
yang telah terukir dalam hatiku, hati teman-temanku, hati saudara-saudaramu
terutama hati suami anak menantu dan cucu-cucumu
yang semua begitu penuh kasih menjalankan nikmat Allah selama ini
Namamu Ainun…
yang akan menjadi sebongkah monumen di hatiku
yang kini kembali ke hariban Ilahi
dengan nyaman..
penuh damai
sebagaimana makna ayat-ayat suci yang selalu tersebut dari bibirmu
selalu…
selalu…..
dan selalu……..
memang indah matamu..
selalu saja berbinar-binar
manakala kau menatap suamimu
dengan sinar gelora penuh cinta
Namamu Ainun
memang tulus penglihatanmu
atas segala hal yang ada di sekelilingmu
ketajaman melihat dengan bola mata yang cantik
dan melihat dengan hati yang juga cantik
Namamu Ainun….
yang mengorbankan karir doktermu
demi engkau menginginkan kedua putramu
menjadi doktor-doktor yang handal dan perkasa
betapa ikhlas kau meninggalkan masa depan cemerlang itu..
karena rangkulan ibu kepada anak kau anggap jauh lebih bermakna
itu yang selalu kau katakan kepadaku…
selalu saja kau anggap karir suami jauh lebih penting..
masa depan anak demikian pula…
Namamu Ainun..
penuh kesabaran menghadapi dunia yang semrawut ini..
tatkala hujatan batu menggelinding di atas kepala
menimpa suami terkasihmu dan keluarga besarmu…
matamu tetap lembut cantik menatap dunia
dipenuhi ayat-ayat suci menggema
karena kau tak pernah lepas dari kedua hal sakral itu..
bersujud senantiasa, dan membuka lembar demi lembar kitab sucimu…
kadang hanya setengah berbisik..
kau mengaji di sudut rumah dengan begitu khusyuk…
karena kau tahu persis segalanya menjadi sumringah bila dilawan dengan doa
serta tawakal yang penuh tersebar di hati…
Namamu Ainun
yang memiliki mata indah kadang redup sejenak dan terpana
menyikapi apa kata orang tentang keluargamu
semua kau balas dengan senyum cantikmu..
karena hatimu yang juga cantik
selalu berupaya meraba segala hal dari sisi yang indah-indah saja….
Namamu Ainun..
yang telah terukir dalam hatiku, hati teman-temanku, hati saudara-saudaramu
terutama hati suami anak menantu dan cucu-cucumu
yang semua begitu penuh kasih menjalankan nikmat Allah selama ini
Namamu Ainun…
yang akan menjadi sebongkah monumen di hatiku
yang kini kembali ke hariban Ilahi
dengan nyaman..
penuh damai
sebagaimana makna ayat-ayat suci yang selalu tersebut dari bibirmu
selalu…
selalu…..
dan selalu……..
Tepuk tangann, segitu dulu ya Blogger Indonesia 2
Mas, Angelina jolie bisa bikin puisi nggak...
***
ABOUTME
Hi all. This is deepak from Bthemez. We're providing content for Bold site and we’ve been in internet, social media and affiliate for too long time and its my profession. We are web designer & developer living India! What can I say, we are the best..
Blogger Comment