Bloggerhelper

talk about blogging, content, music and design

Blogger yang dibenci blogger

Blogger yang dibenci blogger

Blogger story – Dari sekian banyak blogger yang dipuja, dia menyendiri sebagai blogger yang dibenci. Kolom komentar di blog nya penuh kritikan dan caci maki. Mungkin karena tulisannya terlalu ekstrem. Pola pikirnya dinilai menyimpang dari kebanyakan visitor. Ini unik, sebab diantara yang putih, blogger yang satu ini berani menjadi hitam dan miskin. Karena tidak kuat jadi "hitam", ...
...si blogger memilih mengakhiri blognya. Dalam wawancara kali ini, the most hated blogger mengungkapkan satu hal penting. Sayang sekali dia tak mau ditulis nama dan identitasnya. Namun sungguh, secara pribadi, orang ini membuat saya penasaran. Siapa dia, dan mengapa dia dibenci visitor blognya...

Halo, Mas. Kenapa blog nya ditutup...
Wah, ceritanya panjang. Ada kaitannya dengan Unas. Banyak yang tersinggung.

Wah, Anda bikin tulisan apa...
Saya cuma bercerita soal bocoran di Unas SMU tempat saya bekerja.

Maaf, Anda seorang guru...
Bukan. Saya kepala sekolah di sebuah SMU di pinggiran kota Surabaya. Muridnya buanyak. Banyak yang bodoh, maksudnya. Hehe...

Kok bisa bilang bodoh, ukurannya apa...
Dari 213 siswa yng ikut try out Unas, hanya 1 yang lulus. Itupun nilainya minim. Tahun lalu malah nggak ada yang lulus try out.

Ooo, karena banyak yang gagal try out, Anda tidak percaya diri lalu memutuskan untuk bermain bocoran...
Hati kecil saya menolak bocoran. Sempat dilema panjang dan membuat saya tidak bisa tidur saat para guru mendesak saya untuk ikut membeli bocoran. Kata mereka, "Itu sudah tradisi." Jika jalan ini tidak ditempuh, maka bisa tidak lulus semua. Dan ini fatal. Banyak yang harus dipertaruhkan dan dikorbankan untuk selembar kertas yang bernama Ijazah.

Bukankah jalan pintas lebih banyak diminati dibanding harus bersusah-susah. Apalagi sampai Anda tidak bisa tidur segala...
Jalan pintas itulah yang membuat saya susah tidur. Hal ini bertentangan dengan hati nurani saya. Seharusnya mereka bersikap jantan. Sudah layak dan sepantasnya jika tidak lulus semua lha wong mereka memang malas belajar. Jangankan untuk belajar, bayar uang sekolah saja mereka minta keringanan, kalau bisa malah gratis. Bagaimana mungkin saya memberi keringanan atau gratisan, lha wong yang minta keringanan itu hape nya 3 kali lipat lebih mahal dibanding handphone saya. Terus, motornya rata-rata keluaran 2009 akhir. Sudahlah, jangan bicara soal pendidikan gratis. Itu malah tidak mendidik. Yang gratis itu mestinya birokrasi, bukan pendidikan.

Alasan apa yang membuat Anda memutuskan untuk meluluskan permintaan guru-guru...
Dengan berat hati saya membuat sebuah pembenaran yang membuat hati saya saat itu sedikit tenang.

Seperti apa pembenaran itu...
Begini, tidak usah muluk-muluk. Dari sekian banyak alumni dari sekolah saya, mayoritas mereka menjadi buruh pabrik, tukang parkir di mall, dan beberapa menjadi SPG. Mungkin hanya 10 persen yang bisa lanjut kuliah. Setelah kuliah, mungkin tidak sampai satu persen yang menjadi PNS atau anggota DPR. Terlalu jauh jika ngomong soal akar dari korupsi adalah ketidakjujuran saat unas. Yang mereka butuhkan saat ini adalah selembar kertas tanda lulus bernama ijazah. Dengan ijazah mereka bisa melanjutkan kehidupan. Saya yakin mereka akan belajar soal kejujuran selepas SMA. Saya percaya, Allah tetap berperan atas nama kejujuran . Dan kali ini, saya memposisikan kemanusiaan di atas kejujuran. Saya tahu, Mas Andre, ini dosa bagi saya. Mati saya akan pertanggungjawabkan ini semua. Namun sebelum mati, saya tetap harus mengambil keputusan atas nama sekolah dan murid-murid saya.

Maaf, Mas. Boleh tau secara teknis penyebaran bocoran itu...
Gak usah detil ya. Soalnya kalau detil, gak cuma kolom komentar di blog saya yang hancur, tapi saya bisa masuk penjara. Hehee. Kasian istri dan dua anak saya yang masih balita. Pada intinya saya tidak memperbolehkan para guru menyebarkan 100 persen kunci jawaban, 60 persen saja cukup, selebihnya biar mereka berpikir sendiri. Toh yang mereka butuhkan adalah lulus, cuma itu.

Hasilnya lulus 100 persen...
Tidak seratus persen. Namun sudah lebih baik dibanding tahun lalu.

Selamat ya Mas...
Hehe. Makasih ya, Ndre.

Rencana selanjutnya, Mas...
Tahun depan saya sudah berencana cari kerja lain. Doakan saya, ya. Biar bisa menyambung hidup yang sejalan dengan idealisme saya.

Injih, Mas. Sukses. 
Sip. Thanks wawancaranya. :)


Artikel terkait...

Share this:

ABOUTME

Hi all. This is deepak from Bthemez. We're providing content for Bold site and we’ve been in internet, social media and affiliate for too long time and its my profession. We are web designer & developer living India! What can I say, we are the best..

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment