Metadata Dibalik Kasus Monster Ancol
Metadata Foto - Belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan oleh seorang pakar telematika, Roy Suryo. Kejadian ini dikenal sebagai kasus “Monster Ancol”. Saat itu seorang reporter dari sebuah stasiun televisi datang pada Roy Suryo, meminta keterangan seputar video yang diunggah di youtube. Video tersebut berdurasi sekitar 3 menit. Tampak dalam tayangannya, bangkai ikan yang diletakan di tepian pantai. Tidak sampai dua menit, bangkai ikan kecil itu digerogoti ribuan makhluk kecil hingga tak berbentuk lagi. Setelah beberapa saat mengamati video tersebut, Roy Suryo bilang,...
"Saya bisa pastikan bahwa, monster, yang disebut monster yang ada di Ancol itu tidak benar. Ya, Jadi itu tidak di Indonesia..." Dibawah video yang dimuat di youtube, tersedia kolom komentar. Hampir semua komentar bernada memaki "kepastian" sang pakar.
"Saya bisa pastikan bahwa, monster, yang disebut monster yang ada di Ancol itu tidak benar. Ya, Jadi itu tidak di Indonesia..." Dibawah video yang dimuat di youtube, tersedia kolom komentar. Hampir semua komentar bernada memaki "kepastian" sang pakar.
Beberapa saat kemudian, sang pembuat video mengaku, bahwa shooting video itu dilakukan di Pantai Ancol, Jakarta. Di bawah pengakuannya terdapat opini yang berbunyi: "Tidak ada ahli IT manapun yg bisa mengetahui tempat merekam hanya dengan menonton, apalagi mengecek dengan mengunakan program komputer, karena menurut saya tidak ada logika(algoritma) suatu program di komputer yg bisa menentukan video itu di buat di negara mana. Kecuali kamera tsb sudah mempunyai fasilitas seperti gps yg dapat langsung menentukan koordinat lokasi dan dapat melakukan update”
Belajar dari kasus tersebut, ada baiknya kita mengenal lebih jauh tentang data tersembunyi dibalik sebuah video, foto atau gambar. Video terdiri dari ribuan sampai milyaran still image (gambar tidak bergerak) yang tersusun rapat dalam sebuah durasi. Jangankan sebuah film yang mengandung gerak, foto hasil jepretan kamera digital, mempunya sedert data yang dikenal dengan nama metadata. Memang, Metadata ada dua jenis, pertama metadata bawaaan kamera. Kedua, metadata yang sengaja dimasukkan oleh user. Jika ada metadata yang memuat lokasi, biasanya itu bersifat manual. Artinya, bukan otomatis ada dan mudah dikenali seperti dilansir oleh Roy Suryo. Seandainya si pengguna kamera tersebut salah menulis lokasi, penikmat foto juga tidak akan tau, kecuali ada penikmat foto yang pernah memotret di tempat yang sama dengan sudut pandang yang sama pula. Dan peristiwa ini sangat mustahil terjadi.
Artikel terkait...
ABOUTME
Hi all. This is deepak from Bthemez. We're providing content for Bold site and we’ve been in internet, social media and affiliate for too long time and its my profession. We are web designer & developer living India! What can I say, we are the best..
Blogger Comment