Soal Rasa Percaya...
Blogger Story - Ini kisah nyata. Terjadi antara dua orang blogger dari daerah yang berbeda. Satu dari Surabaya, satunya lagi dari Jogja. Mereka juga beda karakter. Pasti Anda sudah tau, mana yang kasar dan mana yang lembut. Kali ini mereka menghadapi masalah yang sama, yakni soal: Percaya. Seperti halnya kegiatan blogging, yang kental dengan unsur "credible" alias bisa dipercaya...
Kita mulai dari blogger asal Surabaya...
Waktu itu dia sedang ada di dalam bis menuju Madiun. Dalam perjalanan,bis yang ditumpanginya melaju dengan sangat kencang dan ugal-ugalan. Mentang-mentang besar, ambil jalan seenaknya. Main potong saat menjemput penumpang. Seakan tak peduli kendaraan di belakanngnya harus pontang-panting karena nge-rem mendadak. Baru sampai di Nganjuk, si Blogger bediri dan berteriak, "Mandek..mandek!" Setelah bis berhenti, si blogger berjalan mendekati sopir, dan langsung menyalak , "Nyopir koyok nggowo kobis ae. Iki ngono menungso, Cok!" (Mengendarai bis kok seperti lagi bawa kubis -sayuran-saja. Kami ini manusia) Sopir itu tidak membalas. Mungkin karena takut. Sebab si blogger berbadan besar dan tatonya semarak di lengan. "Mudun aku, gak taek-taek an!" ujar si blogger tanpa mempedulikan si kenek yang terpaku di pinggir pintu, dan beberapa penumpang yang terbangun mendengar teriakannya.
Sekarang Blogger itu gimana...
Terakhir ketemu dengan blogger itu saat ngiringi Mas Kunto Hartono memecahkan rekor nge-drum 135 jam nonstop, di Surabaya. Sampai tulisan ini dibuat saya tidak pernah bertemu dengannya lagi.
Kita mulai dari blogger asal Surabaya...
Waktu itu dia sedang ada di dalam bis menuju Madiun. Dalam perjalanan,bis yang ditumpanginya melaju dengan sangat kencang dan ugal-ugalan. Mentang-mentang besar, ambil jalan seenaknya. Main potong saat menjemput penumpang. Seakan tak peduli kendaraan di belakanngnya harus pontang-panting karena nge-rem mendadak. Baru sampai di Nganjuk, si Blogger bediri dan berteriak, "Mandek..mandek!" Setelah bis berhenti, si blogger berjalan mendekati sopir, dan langsung menyalak , "Nyopir koyok nggowo kobis ae. Iki ngono menungso, Cok!" (Mengendarai bis kok seperti lagi bawa kubis -sayuran-saja. Kami ini manusia) Sopir itu tidak membalas. Mungkin karena takut. Sebab si blogger berbadan besar dan tatonya semarak di lengan. "Mudun aku, gak taek-taek an!" ujar si blogger tanpa mempedulikan si kenek yang terpaku di pinggir pintu, dan beberapa penumpang yang terbangun mendengar teriakannya.
Sekarang Blogger itu gimana...
Terakhir ketemu dengan blogger itu saat ngiringi Mas Kunto Hartono memecahkan rekor nge-drum 135 jam nonstop, di Surabaya. Sampai tulisan ini dibuat saya tidak pernah bertemu dengannya lagi.
Sekarang blogger asal Jogja. Dia membuka dengan pertanyaan...
Pernahkah mempercayakan keselamatanmu kepada sopir bis yang baru saja mengemudi seharian dan belum istirahat sama sekali? Dan lima menit sebelum kamu duduk, kamu melihatnya menenggak minuman beralkohol? Aku pernah. Rasanya seperti gabungan Roller Coster dan pesawat jet di jalan raya. Bedanya ini tanpa jaminan keselamatan apalagi asuransi.
Kapan pengalaman itu, Mas...
Pengalaman itu terjadi setahun yang lalu. Ketika hidup terasa begitu berharga dan lengan kematian seperti menyambut sepanjang jalan antara Solo sampai Surabaya. Saat itu benar-benar terasa setiap tarikan napas yang gratis ini tiba-tiba terasa mahal.
Pengalaman itu terjadi setahun yang lalu. Ketika hidup terasa begitu berharga dan lengan kematian seperti menyambut sepanjang jalan antara Solo sampai Surabaya. Saat itu benar-benar terasa setiap tarikan napas yang gratis ini tiba-tiba terasa mahal.
Memang kejadiannya seperti apa...
Bis itu meliuk menghindari truk gandeng, melibas marka jalan, membuat kendaraan yang berlawanan arah dipaksa minggir atau mati . Bis ini benar-benar menjadi raja tega bagi pengguna jalan yang lain. Lagu berjudul Bang SMS dari Lia Amelia mendentum dari pengeras suara murahan ukuran jumbo di dalam ruang bis yang redup. Kernet sudah tertidur di sandaran bangku. Sopir itu menyandarkan kepalanya di tepian pintu dengan badan semakin melorot.
Bis itu meliuk menghindari truk gandeng, melibas marka jalan, membuat kendaraan yang berlawanan arah dipaksa minggir atau mati . Bis ini benar-benar menjadi raja tega bagi pengguna jalan yang lain. Lagu berjudul Bang SMS dari Lia Amelia mendentum dari pengeras suara murahan ukuran jumbo di dalam ruang bis yang redup. Kernet sudah tertidur di sandaran bangku. Sopir itu menyandarkan kepalanya di tepian pintu dengan badan semakin melorot.
Terus...
Saya mendekat. “Bos, masih kuatkan sampai Surabaya?” saya bertanya. “Oh, kuat bos. Percaya saja sama saya,” dia menjawab dengan suara melemah.“Saya percaya bos. Saya percaya,”jawabku. Empat jam kemudian bis sampai di Surabaya. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyalami sopir itu sambil mengucapkan terima kasih. “Benar kan mas, kalau sampeyan percaya sama saya pasti selamat,” katanya sambil menatap saya dengan matanya yang merah.
Saya mendekat. “Bos, masih kuatkan sampai Surabaya?” saya bertanya. “Oh, kuat bos. Percaya saja sama saya,” dia menjawab dengan suara melemah.“Saya percaya bos. Saya percaya,”jawabku. Empat jam kemudian bis sampai di Surabaya. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyalami sopir itu sambil mengucapkan terima kasih. “Benar kan mas, kalau sampeyan percaya sama saya pasti selamat,” katanya sambil menatap saya dengan matanya yang merah.
Kalimat itu dalem. Pelajaran apa yang Anda petik dari kejadian tersebut, Mas...
Saya merasa hampir saja mati dan dia masih bisa bilang tentang kepercayaan. Ketika itu saya memang sedang krisis kepercayaan kepada siapa saja termasuk kepada Tuhan. Namun kejadian itu seperti menunjukkan kepada saya bahwa...
Saya merasa hampir saja mati dan dia masih bisa bilang tentang kepercayaan. Ketika itu saya memang sedang krisis kepercayaan kepada siapa saja termasuk kepada Tuhan. Namun kejadian itu seperti menunjukkan kepada saya bahwa...
"...sopir yang mabuk saja mampu mengantarkan saya pada keselamatan. Apalagi Tuhan yang tidak pernah mabuk ketika menolong dan menawarkan keselamatan kepada kita..."
ABOUTME
Hi all. This is deepak from Bthemez. We're providing content for Bold site and we’ve been in internet, social media and affiliate for too long time and its my profession. We are web designer & developer living India! What can I say, we are the best..
Blogger Comment