Blogger Gamer - Kita sudah terbiasa memandang game sebagai ancaman bagi metode belajar secara konvensional. Buku cetak masih sebagai raja, guru sebagai perdana menterinya, dan games, playstation, social game sebagai salah satu musuhnya. James Gee, seorang professor dari Arizona State University, dalam bukunya berjudul "What Video Games Have to Teach Us About Learning and Literacy" mengatakan pentingnya game sebagai media pembelajaran.  

Di bidang kemiliteran, aneka simulator games sudah sering dipakai dan terbukti cocok. Mengapa sekolah tidak melirik games sebagai media? Seperti yang dikatakan oleh Mark Griffiths, seorang professor dari Nottingham Trent University, Inggris, “ Games masih diremehkan. Kehadirannya dianggap mengganggu. Padahal dalam beberapa kasus kesehatan seperti chemotherapy, games terbukti ampuh membantu pasien melupakan rasa sakitnya. Game juga terbukti beberapa kali berguna bagi mereka yang menjalani fisioterapi saat menderita cidera tangan.

Social Game dan karakter pemain...
Dari sekian banyak jenis games, nampaknya jenis simulator mengalami perkembangan sangat pesat. Farm ville, contohnya. Game ini dimainkan online oleh lebih dari 11 juta member per hari. Pada bulan Mei 2010,  Pemain Farm Ville sudah mencapai 83,4 juta orang. Farm Ville begitu digemari karena dekat dengan kenyataan. Dia hadir dengan logika, keadaan, dan proses nyata. Untuk menjadi seorang petani yang sukses, ada pentahapan logis seperti menunggu waktu tanam dan waktu tuai yang tepat, keterbatasan modal, menjual panenan, sampai bekerjasama untuk mengangkat sebuah kincir air.

Sejauh mana bisa membaca karakter pemainnya...
Tidak semua pemain social game suka membantu. Biasanya, mereka yang sudah tinggi rankingnya, enggan membatu para pemain baru. Bukannya pelit, pemain baru belum memenuhi beberapa kriteria tertentu, seandainya menerima barang dari level tinggi biasanya barang itu belum bisa dipakai. Itu salah satu karakter dan logika yang umum terjadi di sosial game. Sedangkan di Point blank, Ragnarok, dll saling bunuh bisa terjadi. Tak peduli berhadapan, lewat belakangpun bisa jadi. Untuk mepelajari karakter seseorang, sebaiknya Anda bermain social game yang bebas dari kekerasan, seperti FarmVille, Country life, Mafia war, Xinga Poker atau Pet society. Sebab game tersebut adalah simulator. Apa yang menjadi prioritas para pemainnya akan terlihat jelas. Ada gamer yang gila rating, sehingga tak peduli akan sistematisasi. Yang penting tanam, panen lalu jual. Duit cepat lebih berharga daripada investasi. Lalu soal cara mereka meletakan item. Ada yang rapi, indah sitematis, namun ada pula yang berantakan. Yang penting duit dan rating. Di social game, bantuan teman sama nilainya dengan pencapaian individu. Jika rating tinggi tapi duit sedikit, bisa jadi dia seorang yang individualistik. Tidak suka dibantu dan malas membantu. Begitu juga sebaliknya.