Spam blog - Jelas bukan spong bob.  Motivasi pelaku spamming adalah terkenal dalam waktu sesingkat-singkatnya. Etika dan moralitas jelas nomor dua. Persetan orang susah, yang penting beken! Soal beken atau terkenal, ibarat pisau bermata ganda. Dalam bahasa Inggris lebih jelas membedakannya. Untuk terkenal, mereka mengenal 2 kata: Famous dan Notorious. Famous berarti terkenal karena kebaikannya, sedangkan notorius, sebaliknya. Terkenal karena kejahatannya. Spam blog berusaha dibasmi, mengapa...

Spam blog sangat oportunis, cenderung serakah. Kalau bisa hanya blog-nya yang dikenal. Padahal si pelaku sendiri tidak tau kapabilitasnya. Kalau sudah terkenal, apakah si spammer bisa bertanggung jawab atas keternarannya tersebut.

Versi blogger mengatakan bahwa spam blog adalah blog yang banyak mengumbar link disetiap postingannya. Isi blog tidak cocok dengan judul, metatag, dan cenderung tidak masuk akal. Bukan dari sisi rumors atau gosip, namun lebih ke teknis. 

Blogger tidak mungkin mentafsirkan satu persatu blog yang ada di dunia ini. Mereka memanfaatkan robot yang mereka buat untuk mendeteksi penyelewengan itu secara matematis. Diantaranya tentang teks yang tidak relevan, berulang-ulang, tidak masuk akal, plus dibarengi dengan ribuan link yang diarahkan ke blog atau situs tertentu.

Pertama adalah user. Seorang yang terpancing masuk ke dalam spam blog akan dibikin pusing dengan tebaran link yang ada di dalamnya. Namun tak satupun informasi didapatkan. Kedua, membuat search engine menjadi tumpul. Sebab kata yang dicari tidak sesuai dengan informasi yang didapat. Kalau tidak percaya, coba anda cari lowongan pekerjaan di search engine google. Apa yang Anda dapatkan?

Google sendiri sudah melakukan pembaharuan alogaritma. Selalu update. Mungkin malah lebih seru dibanding membuat antivirus. Disamping itu, google juga membutuhkan feedback dari para usernya. Intinya, jika Anda tersesat dalam web atau blog penipu tersebut, sebaiknya segera laporkan ke google. Secara otomatis robot mereka akan meneliti situs tersebut dengan seksama sebelum melakukan eksekusi.

Seringkali kenyataan yang dipandang dari sisi berbeda nampak sebagai fitnah. Namun tidak sedemikian rumit. Google punya pertimbangan matematis kelas dunia. Untuk melukiskannya, mending Anda kunjungi situs sitemeter.com. Itu situs gratisan, dan ratingnya ratusan tingkat di bawah google. Lha yang gratisan, dan ratingnya ratusan tingkat di bawah google saja sudah sedemikian detil, bagaimana dengan google yang ada di nomor satu.